Selasa, 27 September 2011

TUGAS RANGKUMAN BISNIS INTERNASIONAL


                                                          BAB I
Bisnis adalah sebuah organisasi yang memproduksi atau menjual barang atau jasa untuk mendapatkan laba. Prospek memperoleh laba itu adalah selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis. Bisnis Internasional terjadi antara dua perusahaan atau lebih berbeda negara yang bersepakat bekerjasama yang memberikan profit bagi kedua belah pihak.
Alasan mempelajari Bisnis Internasional
·         Banyak organisasi besar telah melakukan operasi di tingkat internasional dan dipengaruhi oleh ekonomi global. Kita perlu meningkatkan pemahaman akan hal ini, guna mengembangkan peluang karir dan untuk melakukan interaksi yang efektif dengan manajer;
·         Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sudah lebih terlibat dalam Bisnis Internasional;
·         Kita bekerja dalam perusahaan yang kantor pusatnya di negara lain;
·         Untuk mengenal teknik alat dan alat-alat bisnis terkini;
·         Mengenal budaya dalam interaksi bisnis terkini.

Sejarah Bisnis Internasional
§  Sebelum Masehi, Pedagang Venesia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk menjual barang-barang hasil produksinya.
§  Tahun 1600-an, British East India Company mendirikan cabang di seluruh Asia. Dan perusahaan-perusahaan Belanda (berdiri tahun 1950) membuka rute-rute perjalanan ke Timur, bergabung untuk membentuk Dutch East India Company dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia.
§  Tahun 1700-an, Pedagang kolonial Amerika mulai beroperasi dengan model yang sama .
§  Tahun 1800-an, Bayer (Jerman) mulai mendirikan perusahaannya di Amerika dan Eropa.
§  Tahun 1900-an, perusahaan-perusahaan Amerika mulai memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga lokasi di luar negeri.

Studi bisnis internasional mulai berkembang sejak akhir Perang Dunia ke-2 dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen.

Kekuatan yang mendasari Bisnis Internasional
§  Etnosentris
Karakteristiknya:
1.      Keyakinan bahwa produk negeri sendiri yang unggul
2.      Produk yang sukses di dalam negeri harus dipakai di luar negeri
3.      Operasi luar negeri dianggap kurang penting
4.      Pasar luar negeri merupakan sasaran untuk kelebihan produk dalam negeri
5.      Rencana pasar luar negeri dikembangkan di kantor dalam negeri dengan menggunakan kebijakan yang identik dengan dalam negeri
6.      Tidak ada riset pemasaran yang sistematik
7.      Tidak ada modifikasi produk yang cukup mendasar
8.      Tidak ada perhatian yang sungguh-sungguh pada kebutuhan pasar luar negeri
§  Polisentris
Karakteristiknya:
1.      Keyakinan bahwa setiap negara unik dan berbeda serta cara untuk meraih sukses di tiap negara berbeda
2.      Setiap anak perusahaan beroperasi secara independen dan menetapkan tujuan pemasaran sendiri
3.      Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara per negara, setiap negara memiliki kebijakan pemasaran unik
§  Regiosentris dan Geosentris
Karakteristiknya:
1.      Perusahaan memandang wilayah regional di seluruh dunia sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional/ dunia
2.      Regiosentris/ orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional
3.      Manajer memiliki pandangan dunia ke arah wilayah regional tetapi memandang dunia sebagai orientasi etnosentris/ polisentris
Pengertian Bisnis Internasional
“ Suatu aktivitas, berupa transaksi bisnis di antara lebih dari dua negara, yang melibatkan pihak individu perorangan, individu perusahaan, kelompok perusahaan, dan atau agen internasional dan juag diartikan sebagai studi yang mempelajari aktivitas tersebut.”
Definisi Bisnis Internasional menurut para ahli:
1.      Menurut Ball, McCulloch, Frantz, Geringer, Minor (2006), Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas negara.
2.      Charles WH Hill (2008), bisnis internasional sebagai perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
3.      Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004), menyatakan sebagai semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih.
Karakteristik Bisnis Internasional
1.      Transaksi lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional, tetapi ada juga UKM yang terlibat, umumnya dipimpin oleh Multinasional Enterprise(MNes);
2.      Aktivitas inti yang diselenggarakan adalah ekspor, impor, FDI,  franchising, licensing,  joint ventures;
3.      Sistem legal diantara negara berbeda, memaksa satu negara atau lebih untuk menyesuaikan perilaku mereka dengan hukum yang berlaku;
4.      Menggunakan mata uang berbeda-beda;
5.      Budaya negara-negara berbeda, memaksa setiap pihak untuk menyesuaikannya;
6.      Ketersediaan sumber-sumber yang berbeda di tiap negara, saling melengkapi.
Aktivitas Bisnis Internasional
1.      Visible Trade (Merchandise export and import), perdagangan barang-barang berwujud
2.      Invisible Trade (Service export and import), perdagangan dalam jasa, bank, travel, akunting
3.      Internasional Investment:
·         Foreign Direct Invesment (FDI), investasi yang bertujuan untuk mengawasi kepemilikan (property), asset perusahaan di negara lainsecara aktif
·         Portofolio Investment, pembelian aset keuangan luar negeri (saham, obligasi, sertifikat deposito) untuk tujuan selain pengawasan
4.      Lisensi, suatu perusahaan di suatu negara memberikan lisensi untuk menggunakan kepemilikan intelektualnya (paten, trademarks, merek, hak cipta, dsb)
5.      Waralaba (Franchising), suatu perusahaan di suatu negara memberikan hak kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan merek, logo, dan teknik operasi
6.      Management Contract, sebuah perusahaan di suatu negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas atau menyediakan jasa manajemen perusahaan di negara lain

Rabu, 21 September 2011

Analisis SWOT, resiko, dan pemasaran PT. Coca-Cola


Bab 1
Pendahuluan

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Coca-cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.


Bab II
Analisis SWOT

SWOT
Strength yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand  Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih
menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki uniquenes  tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola Company pada pasar minuman ringan,  antara lain:
  1. Menguasai pangsa pasar dunia
  2. Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
  3. Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
  4. Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
  5. Perusahaan minuman terbesar sedunia
  6. Sebagai inovator dalam industri soft drink
  7. Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
  8. Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
  9. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
  10. Memiliki divisi di beberapa Negara
  11. Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
  12. Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
  13. Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
  14. Memiliki social responsibilities yang sangat baik
  15. Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion

Weakness Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh  produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu
produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka. 


Opportunity Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non  soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.

Peluang Perusahaan :
  1. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
  2. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
  3. Kerjasama dengan berbagai pihak contoh:  mc.donal
  4. Pengembangan produk baru jenis makanan
  5. Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat

Threat Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan  Cadbury merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma  konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan  material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.

Ancaman Perusahaan
  1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
  2. Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
  3. Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
  4. Tingginya harga bahan mentah

KELEMAHAN PERUSAHAAN
  1. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar.
  2. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain.
  3. Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada

Ancaman Perusahaan
  1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
  2. Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
  3. Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
  4. Tingginya harga bahan mentah
  5. Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia








Bab III
Pemasaran Perusahaan

1.    Produk
Coca-Cola Company's produk termasuk minuman konsentrat dan sirup, dengan produk utama minuman. Usaha telah lebih dari 300 merek minuman di seluruh dunia dengan yang utama menjadi Coke, Fanta, Lift, Sprite, Frutopia 100% Fruit Juice, and PowerAde. The Coca-Cola Company packages its beverages into plastic bottles of sizes 2 litres, 1.25 litres, 600mL and 300mL. Coca-Cola Company paket dengan minuman dalam botol plastik ukuran 2 liter, 1,25 liter, 600ml dan 300ml. These are also available in aluminium cans of 375mL. Ini juga tersedia dalam aluminium kaleng 375mL. Coca-Cola adalah merek dagang paling terkenal, diakui oleh 94 persen dari populasi dunia. Bisnis sangat sukses dan memiliki reputasi yang sangat baik.

2.    Price
Harga Coca-Cola produk bervariasi sesuai dengan merek dan ukuran. Harga produk utama ditunjukkan di bawah ini. ProductSizePrices (approx. not on sale prices)
Coke, Fanta, Lift, SpriteCoke, Fanta, Lift, SpriteCoke, Fanta, Lift, SpriteCoke, Fanta, Lift, SpriteCoca-Cola soft drinksCoca-Cola soft drinksPowerAde2L bottle1.25L bottle600mL bottle300mL bottle375 x 30 cans375 x 18 cans ---$2.57$1.35$2.10 - $2.30$1.30$17.87$12.98$2.80

3.    Promotion
Bisnis menggunakan berbagai kegiatan promosi, ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. StrategyExplanation promosi dari strategi promosi AdvertisingThe Coca-Cola Company menggunakan iklan sebagai sumber utama kesadaran konsumen meningkat. Ini terutama menggunakan televisi. Ada banyak iklan televisi pada produk Coca-Cola. Sumber ini memungkinkan produk perusahaan untuk mencapai sebuah televisi iklan audience.The besar terbaru untuk Coca-Cola minuman ringan adalah 'Kau tahu kau ingin' iklan. Salah satu yang lebih tua 'Jika kamu meminumnya, Anda mendapatkan hidup yang lebih baik "Perusahaan juga menggunakan radio sebagai sumber iklan. Ini adalah sumber yang lebih murah dari pendekatan dibandingkan dengan television.Recently, perusahaan manfaat dari keterlibatannya dalam merayakan permainan dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia FIFA. Dimana jutaan orang menonton permainan ini, bisnis telah periklanan substansial dan promosi biaya brands.The perusahaan iklan selama 3 tahun terakhir ditunjukkan pada Pribadi, Perusahaan Coca-Cola memiliki tim penjualan yang sangat terlatih, yang bertindak sebagai wakil perusahaan untuk pengecer. Strategi ini membantu untuk mempertahankan layanan dan loyalitas produk. Telah terbukti bisnis bythe sangat efektif.
Publisitas Pada Februari 2003, Vanilla Coke dirilis ke media sebagai berita singkat menguraikan keuntungan besar dicapai oleh bisnis (dari Sydney Morning Herald 14 Februari 2003). Hal ini membantu The Coca-Cola untuk memperkuat citra produk bisnis.

4.    Place
The Coca-Cola menjual produknya untuk operasi pembotolan dan pengalengan, distributor, grosir air mancur dan beberapa pengecer air mancur. Ini kemudian mendistribusikan mereka ke outlet ritel, milk bar dan toko pojok, restoran, stasiun bensin dan agen koran. Grosir / distributor, toko Ritel / sudut, Restoran, pompa bensin, Konsumen.
Intensif distributionThe Coca-Cola Company menggunakan strategi distribusi intensif. Produk bisnis yang dijual di hampir setiap outlet termasuk: SPBU toko-toko kecil restoran SPBU sekolah agen koran olahraga dan tempat-tempat hiburan dari vending machine.

                                                              











Bab IV
Resiko perusahaan

-          Resiko munculnya pesaing
-          Resiko cacat barang hasil produksi
-          Resiko kecelakaan tenaga kerja dalam lingkungan kerja
-          Resiko kebakaran tempat kerja, gudang, dan  kantor
-          Resiko retur pembelian bahan baku
-          Resiko penjualan yang tidak sesuai dengan rencana
-          Resiko kecelakaan pendistribusian
-          Resiko bencana alam ( gempa, tsunami dll)
-          Resiko likuiditas perusahaan


Bab V
Kesimpulan

Dalam analisis SWOT terlihat bahwa brand atau image suatu produk sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen, dan perusahaan dapat menciptakan image pada konsumen melalui aktivitas pemasaran seperti melalui iklan, event, community dll. Image yang bagus dari suatu produk akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan akan suatu produk. Dan dalam setiap perusahaan pasti ada resiko dan resiko tersebut tidak dapat di hindari  tetapi bagaimana perusahaan tersebut meminimalisirkan resiko tersebut. Demikianpun PT. Coca cola yang memiliki resiko dan dapat meminimalisirkan resikonya.

thx. : )